Rabu, 06 April 2011

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Pengertian Keindahan
Kata keindahan berasal dari kata dasarnya, yaitu indah. Artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. keindahan juga dapat diartikan sebagai keserasian ciptaan, harmoni dan keselarasanya. ada juga yang memiliki keserasian, tetapi belum bisa disebut indah. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan itu terangkum dalam beberapa hal seperti keceriaan, keelokan, kebagusan bentuk dan kelembutan. Keindahan juga adalah sesuatu yang mendatangkan rasa sedang bagi yang melihatnya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah, suara, warna, dan sebagainya. keindahan juga dapat diartikan sebagai keserasian ciptaan, harmoni dan keselarasanya. ada juga yang memiliki keserasian, tetapi belum bisa disebut indah. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan itu terangkum dalam beberapa hal seperti keceriaan, keelokan, kebagusan bentuk dan kelembutan. Keindahan juga adalah sesuatu yang mendatangkan rasa sedang bagi yang melihatnya.
filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dapat dibagi dalam beberapa arti: Keindahan dalam arti yang luas, Keindahan dalam arti estetis murni, Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihat.
Dalam buku AN Essay on Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan. Sedangkan menurut penyair romantis John Keats (1795-1821) mengatakan bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan.
 
PERKEMBANGAN KESENIAN
Kesenian selalu bermula dari tingkatan kesenian yang paling sederhana yang tidak mungkin langsung mencapai puncak perkembangan. Kesenian berkembang mengikuti perubahan zaman dan berdasarkan kurun waktu. Di bidang seni rupa, ditinjau dari perkembangan dan kurun waktunya sejak zaman prasejarah hingga sekarang.
Seni Primitif
Seni primitif berkembang pada zaman prasejarah, yang mana tingkat kehidupan manusia pada masanya sangat sederhana sekali dan sekaligus merupakan ciri utama, sehingga manusianya disebut orang primitif. Hal ini berpengaruh dalam kebudayaan yang mereka hasilkan. Mereka menghuni goa-goa, hidup berpindah-pindah (nomaden) dan pekerjan berburu binatang. Di bidang kesenian, karya seni yang dihasilkan juga sangat sederhana, namun memiliki nilai tinggi sebagai ungkapan ekspresi mereka. Peninggalan karya seni yang dihasilkan berupa lukisan binatang buruan, lukisan cap-cap tangan yang terdapat pada dinding goa, seperti pada dinding goa Leang-leang di Sulawesi Selatan, goa-goa di Irian Jaya, dan pada dinding goa Almira Spanyol. Selain karya lukisan, terdapat juga hiasan-hiasan pada alat-alat perburuan mereka yang berupa goresan-goresan sederhana. Karya seni yang dihasilkan hanya merupakan ekspresi perasaan mereka terhadap dunia misterius atau alam gaib yang merupakan simbolis dari perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan takut, senang dan perdamaian. Ciri-ciri lain dari seni premitif yaitu goresannya spontannitas, tanpa perspektif, dan warna-warnanya terbatas pada warna merah, coklat, hitam, dan putih.
Seni Klasik
Kesenian klasik merupakan puncak perkembangan kesenian tertentu, yang mana tidak dapat berkembang lagi (mandeg). Karya seni yang dianggap klasik memiliki kriteria sebagai berikut : (1) Kesenian yang telah mencapai puncak (tidak dapat berkembang lagi), (2) merupakan standarisasi dari zaman sebelum dan sesudahnya, dan (3) telah berusia lebih dari setengah abad. Selain dari ketentuan itu, suatu kesenian belum bisa dikategorikan seni klasik. Karya-karya seni klasik dapat dijumpai pada bangunan-bangunan kuno Nusantara pada zaman Hindu-Budha dan bangunan-bangunan kuno di Yunani 

Seni Tradisional
Tradisi artinya turun temurun atau kebiasaan. Seni tradisional berarti suatu kesnian yang dihasilkan secara turun-temurun atau kebiasaan berdasarkan norma-norma, patron-patron atau pakem tertentu yang sudah biasa berlaku. Seni tradisi bersifat statis, tidak ada unsur kreatif sebagai ciptaan baru. Sebagai contoh dapat kita lihat pada lukisan gaya Kamasan Klungkung, kriya wayang kulit, kriya batik, kriya tenun, dan sebagainya.

Seni Modern
Seni modern merupakan kesenian yang menghasilkan karya-karya baru. Seniman yang kreatif akan menghasilkan karya seni yang modern, karena di dalamnya ada unsur pembaharuan, baik dari segi penggunaan media, teknik berkarya maupun unsur gagasan/ide. Seni modern tidak terikat oleh ruang dan waktu, baik itu karya yang dihasilkan di masa lampau maupun pada masa kini aslkan ada unsur kreativitasnya. Karya-karya seni rupa modern dapat dilihat pada lukisan karya Van Gogh, Pablo Picasso, Affandi, Basuki Abdullah, Gunarsa, patung karya G. Sidharta, Edi Sunarso, Nuarta, dans ebagainya.
Seni Kontemporer
Kontemporer berarti sekarang atau masa kini. Seni kontemporer memiliki masa popularitas tertentu sehingga seni ini dapat dikatakan bersifat temporer. Seni ini dapat dinikmati pada masa populernya dan apabila sudah lewat maka masyarakat tidak lagi menyukainya. Karya-karya seni kontemporer pada mulanya muncul di Eropa dan Amerika, seperti lukisan karya Andy Warhol dan patung karya Hendri Moore. Belakangan ini, seni kontemporer telah berkembang di berbagai negara yang memiliki gagasan yang unik, seperti berupa patung dari es, lukisan pada tubuh manusia (body painting), seni instalasi, grafity, dan sebagainya. 
 
ALIRAN-ALIRAN KESENIAN
Naturalisme
Aliran Naturalisme dalam Filsafat erat hubungannya dengan realisme bahkan semua penganut naturalisme adalah juga penganut realisme, namun tidak semua penganut realisme adalah penganut naturalisme. Penganut naturalisme berpendapat bahwa satu-satunya dunia yang dapat dipercaya secara empiris ialah dunia eksitensi yang bersifat alami. Makna naturalisme secara khusus ada dua hal yaitu (1) hasil berlakunya hukum alam secara fisik. Misalnya, gerhana matahari merupakan gejala alami/ terjadi karena akibat hukum gerakan benda angkasa. (2) terjadi menurut kodrat dan wataknya sendiri. Misalnya, orang mengatakan: “Secara alami, wajar jika ia berbuat demikian”. Jadi perbuatannya itu sesuai dengan kodrat atau wataknya sendiri (Kattsoff, 1992:115).

Para penganut paham naturalisme berpendirian, satu-satunya pengetahuan dalam arti yang sebenarnya ialah pengetahuan yang bercorak ilmiah. Artinya harus ada bahan bukti yang bersifat publik, hipotesa yang diuji, dan penerapan metode induksi (Kattsoff, 1992:115).

Dalam seni rupa aliran naturalisme adalah suatu faham yang memuja kebesaran alam oleh karena itu bagi kaum naturalis tidak mungkinlah untuk melukiskan bagian alam ini yang jelek-jelek. Lukisan naturalistik selalu menggambarkan keindahan alam sehingga natularisme memiliki sifat idealistik Sudarso, 1990:94).

Naturalisme melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Basuki Abdullah melukis seorang perawan desa dengan pakaian lusuh justru tampak seperti bidadari. Tokoh Natularisme di Indonesia selain Basuki Abdullah adalah Raden Saleh (Soegeng Toekio dkk,1987:36).

Realisme


Realisme adalah suatu aliran yang mempunyai kecenderungan melukiskan segala sesuatu seperti apa adanya, tanpa berusaha mengidealisasi alam, memperbaiki ataupun menyempurnakannya. Bahkan cenderung menampilkan peristiwa-peristiwa kepahitan hidup, seperti kemelaratan, kejorokan dan lain-lainnya (Soegeng Toekio dkk, 1987:36).

Pelukis realis, Belinsky, menunjukkan cara dengan: “Carilah objek kesenilukisan dari dunia sekelilingmu; jangan dibagus-baguskan; tangkap semua itu sebagaimana adanya” (Soegeng Toekio dkk, 1987:36). Sudarso mengatakan bahwa dalam menangkap realitas ini seperti apa adanya, tanpa ilusi, dan tanpa bumbu apa-apa (Sudarso, 1990:94).

Dalam sistem kefilsafatan, realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain cara, ada hal-hal yang adanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri, dan yang hakikatnya tidak terpengaruh oleh seseorang. Seorang penganut paham realisme yang “baik” tentu akan membedakan “apakah sesuatu itu yang senyatanya” dengan “bagaimanakah tampaknya barang sesuatu itu”.

Selanjutnya, seorang penganut paham realisme akan mengatakan bahwa kita dapat mengetahui apakah barang sesuatu itu, baik secara langsung maupun dengan jalan menyimpulkan dari yang menampak. Berhubung dengan itu ukuran kebenaran suatu gagasan mengenai barang sesuatu ialah, menentukan apakah gagasan itu benar-benar memberikan pengetahuan kepada kita mengenai barang sesuatu itu sendiri ataukah tidak (Kattsoff. 1992:111).

Pendapat para penganut realisme, “kenyataan” itu paling tidak tersusun dari dua jenis hal yaitu partikularia dan universalia. Dunia tersusun dari banyak hal: hal-hal yang bersifat jasmani, hal-hal yang bersifat rohani dan universalia. Hal-hal yang ditentukan oleh ruang dan waktu dinamakan yang-bereksistensi , sedangkan hal-hal yang tidak bersifat rohani, yang tidak bersifat jasmani dinamakan yang bersubsistensi (Kattsoff. 1992:111).

Impresionisme


Impresionisme adalah suatu bentuk karya seni lukis yang menghadirkan kesan-kesan. Seniman-seniman impresionis hanya melukiskan cahaya yang dipantulkan ke mata, kabur, tanpa fokus atau hanya merupakan kesan suatu objek. Aliran ini timbul sebagai akibat ketidakpuasan terhadap cara-cara melukis seniman akademik (sebutan untuk seniman-seniman realisme cahaya dan bayangan) yang selalu melukis dalam studio (Soegeng Toekio dkk, 1987:38).

Seniman-seniman penganut aliran impresionis hanya berpendapat bahwa cahaya dan bayangan tidak selalu tetap, tetapi berubah-ubah sesuai dengan gerakan sumber cahaya (matahari), oleh karena itu mereka tidak mau melukis di dalam studio. Mereka lari ke jalan raya, ke ladang, tepi sungai dan sebagainya. Hasil yang perlu dicatat dari aliran ini ialah dilukiskannya hal-hal yang belum pernah dilukiskan oleh seniman-seniman akademik, misalnya mereka melukiskan kabut-kabut, hujan badai, fatamorgana, gerakan-gerakan satu objek dan lain-lain. Warna-warna yang dipakainyapun menjadi semakin cerah dibandingkan dengan warna yang digunakan seniman akademik yang semakin gelap (Soegeng Toekio dkk, 1987:39).

Aliran Impresionisme dalam pemikiran kefilsafatan mempunyai beberapa pengertian yaitu:

    * Efek (akibat) sadar langsung dan sesaat yang dihasilkan oleh rangsangan pada pancaindera.
    * Suatu ide yang belum dibedakan, umum, ingatan, pendapat, atau gagasan.
    * Menurut David Hume impresionisme memiliki pengertian sebagai berikut:
    * Data inderawi yang langsung, tidak disimpulkan, tidak ditafsirkan, yang disajikan kepada kesadaran, atau yang muncul dalam kesadaran.
    * Pencerapan citra inderawi.
    * Pengalaman primitif (asli) dan tidak dapat direduksi.
    * Pengalaman asli dan tidak dapat dijabarkan yang menjadi dasar seluruh pengetahuan (Bagus, 1996:332-333).

Romantisisme


Romantik, sebagai istilah sejarah kebudayaan Eropa meliputi masa kurang lebih tahun 1795-1840; merupakan reaksi terhadap rasionalisme dan klasisisme. Istilahnya bertalian dengan Romance atau roman. Abad XVII dan XVIII romantik artinya aneh, luar biasa, sebagai dalam roman (Van Hoeve, tt:1186).

Beberapa tanda romantik misalnya, perasaan didahulukan daripada pikiran; yang terasa oleh orang seorang lebih diutamakan dari realisme yang objektif; kaum romantik berpangkal pada fantasi (lamunan); mereka suka berhanyut-hanyut dalam dunia impian, suka melayang-layangkan pikirannya ke zaman lampau sambil berpaling dari keadaan yang nyata (Van Hoeve, tt:1186).

Kesusasteraan pada masa romantik mengambil bahan dari puisi rakyat, dongeng-dongeng, mythologi, sejarah (heroisme), pemujaan pribadi pahlawan dan sebagainya. Bahan-bahan ini sangat menarik perhatian dan dihargai kembali seperti juga karangan-karangan Dante, Cervantes, dan Shakespeare.

Aliran romantik dipelopori di Perancis oleh J.J. Rousseau dengan romannya La Nouvelle Heloise yang kemudian dicontoh di seluruh Eropa Barat. Di Inggris mula-mula tampak dalam karangan Wordsworth (“Hanya manusia yang dekat dengan alam dapat memandang apa yang indah dan murni”), kemudian kentara pula, walaupun berlainan coraknya, dalam gubahan-gubahan Walter Scott (Roman-roman bersejarah), penyair-penyair Byron, Shelley, Victor Hugo dari Perancis pada abad XIX, dan lain-lain. Di Jerman ( Sturm und Drang ) kejayaan romantik terlebih kentara (Novalis, Schiller, Goethe, dll) dan tak saja meliputi kesusasteraan tetapi pelbagai lapangan lainnya seperti filologi, gelanggang politik (liberalisme lawan reaksi) filsafat (idealisme lawan realisme), seni rupa, musik (misalnya Chopin dan R. Wagner), ilmu hukum (aliran yang berdasarkan sejarah dan sebagainya (Van Hoeve, tt:1186)
  
 
RENUNGAN, KESERASIAN DAN KEHALUSAN
Renungan, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu secara dalam, jadi renungan adalah hasil dari merenung.
Keserasian, berasal dari kata serasi, yang artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena, dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang. Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal.
Kehalusan, berasal dari kata halus yang artinya perbuatan tidak kasar atau secara artian lembut, sopan, baik berbudi bahasa, dan beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, kesopanan dan keadaban.
 

http://www.elearning.gunadarma.ac.id
http://sumberilmu.info/2008/02/24/perkembangan-kesenian/
http://irfanoktaviandy.multiply.com/journal/item/16
 

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Pengertian Cinta
Cinta menurut kamus umum Bahasa Indonesia karya W.J.S Poewadarrminta adalah rasa sangat suka(kepada) atau (rasa) sayang (kepada) , ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Dan kasih artinya perasaan sayag atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Sehingga cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belah kasihan. dan Cinta kasih secara umum memiliki arti penuh pengorbanan, penuh pengampunan, penuh penghargaan dan penuh pengabdian pada sesamanya.
cinta dan kasih memiliki makna yang hampir sama, bahkan sangat berkaiatan. Cinta dapat diartikan sebagai rasa kasih yang mendalam, sedangkan Kasih dapat diartikan sebagai perwujudan cinta dengan nyata. Artinya cinta adalah rasa yang ada di dalam diri kita, kasih adalah perwujudan dari rasa itu dengan belas kasih.

Pengertian cinta menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang.

Ada juga pengertian cinta lain, Erich Fromm menyatakan bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan, yang paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang bersifat manusiawi, bukan materi. Erich Fromm menyatakan ada 4 unsur untuk membina cinta secara baik: Pengasuhan, Tanggung jawab, Perhatian, Pengenalan.

Pengertian Cinta Kasih Menurut Al-Qur’an 

Cinta Mawaddah adalah cinta yang menggebu atau membara. Orang yang memiliki cinta ini maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuasakn dahaga cintanya ia ingin memonopoli cintanya dan hampir tidak bisa berpikir lain

Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang penuh dengan kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya, baginya adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu dia harus menderita 

Cinta Mail adalah jenis cinta untuk sementara sangat membara sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cendrung kurang diperhatikan cinta jenis ini dalam Al-Quran disebut dalam konteks poligami 

Cinta Syaghaf adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil, dan memabukkan orang yang terserang cinta cinta jenis ini bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan, seperti kisah cintanya Zulaikha kepada Nabi Yusuf A.s 

Cinta Rof’ah adalah rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya belas kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk sholat, membelanya meskipun salah. Al-Quran menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta Rof’ah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah dalam hal ini ksus hukuman bagi pezina 

Cinta Shobwah adalah cinta buta, cinta yang mendorong prilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak. Al-Quran menyebut term ini ketika mengisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdo’a agar dipisahkan dara Zulaikha yng setia hari menggodanya. 

Cinta Syauq adalah pengertian ini berdasarkan dari suatu hadits yang menafsirkan Al-Quran yaitu dalam surat Al-Ankabut Ayat 5 yang dikatakan bahwa barang siapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam sebuah do’a ma’tsur dari hadits riwayat Ahmad. 

Cinta Kulfah adalah perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang poisitif meski sulit, seperti orang tua menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al-Quran ketika menyatakan bahwa allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya

Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang. Menurut pendapat  umum Kasih sayang adalah memberikan perasan sayang yaitu perhatian dan pengertian kepada orang lain dengan tulus sepenuh hati tanpa meminta balasan apa pun dari orang tersebut. 
Kasih sayang sangat dibutuhkan dalam kehidupan berumah tangga. Dalam kasih sayang dituntut untuk bertanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka. Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Pengembangan watak anak tidak bisa lepas dari kasih sayang dan perhatian orangtua. Kasih sayang juga mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orangtua memberikan kasih sayang dengan cara yang berbeda-beda. Ada orangtua yang aktif, memberikan kasih sayang sebanyak-banyaknya tanpa si anak memberikan respon, hanya menerima dan mengiyakan. Itu membuat si anak tidak mampu berdiri sendiri dikehidupan masyarakat. Ada juga sebaliknya, si anak yang memberikan kasih sayang sebanyak-banyaknya kepada orangtua tapi orangtua hanya mendiamkan tanpa memberikan perhatian apa yang dibuat si anak. Kemudian yang lebih parahnya, keduanya seakan pasif sehingga mereka bertingkah laku sendiri-sendiri tanpa saling member perhatian hanya memenuhi di bidang material. Yang terakhir, antara orangtua dan anak saling memberikan perhatian dan kasih sayang sehingga terbentuk hubungan yang harmonis. Inilah yang diharapkan dari semua keluarga.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, artinya perasaan simpati yang akrab. Secara umum kemesraan adalah hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Kemesraan juga dapat di maknai sebagai suatu kondisi dimana sebuah pasangan sedang saling berbagi cinta kasih dengan kelembutan. 

tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu: 

Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.

Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.

Kemesraan Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
  
Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.
seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu kepercayaan bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup.
Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komukasi ritual . Pemujaan kepada Tuhan adalah inti dari nilai dan makna kehidupan yang sebernarnya. Cinta antara manusia dengan Tuhannya adalah cinta yang mutlak sehingga cintaNya tidak bisa ditawar-tawar lagi. Betapa dosanya kita jika kita tidak mencintaiNya, walaupun hanya sekejap. Kecintaan kepada Tuhan ini oleh manusia di antaranya diwujudkan dalam bentuk-bentuk pemujaan atau yang lebih kita kenal sebagai tempat beribadah.
 
http://www.elearning.gunadarma.ac.id
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-cinta-dan-kasih.html
http://www.anneahira.com/makna-kasih-sayang.htm
http://tifany-tifa.blogspot.com/2010/10/pengertian-pemujaan.html