Para ilmuwan dari National Institute of Health (NIH) Amerika Serikat, menemukan genetik molekul reseptor di otak yang dapat menyebabkan perilaku kekerasan. Merka juga menemukan bahwa kekerasan impulsif akan muncul ketika orang dengan genetik tersebut dipengaruhi oleh alkohol.
Perilaku kekerasan impulsif adalah tindakan kekerasan yang spontan dan tanpa tujuan. Para peneliti memilih orang-orang yang memiliki kebiasaan impulsif lalu merangkai DNA dari orang yang impulsif dan membandingkan dengan rangkaian DNA dari orang non-impulsif.
Mereka menemukan perubahan DNA yang menahan gen HTR2B yang merupakan satu jenis reseptor serototin di otak. Gen ini adalah penyebab perilaku yang sangat impulsif.
Salah seorang peneliti menemukan bahwa genetik saja tidak cukup untuk menyebabkan orang melakukan kekerasan impulsif.
"Pembawa gen (carrier) HTR2B yang melakukan kekerasan impulsif adalah laki-laki dan semuanya menjadi tindak kekerasan hanya ketika mabuk dari alkohol, yang dengan sendirinya mengarah ke perilaku yang memalukan," kata salah seorang peneliti tersebut.
Alkohol sangat berpengaruh dalam perilaku impulsif dan kecanduan lainnya. Perilaku impulsif merupakan sebuah perilaku yang kompleks, yang berkaitan dengan genetik dan pengaruh lingkungan.
sumber: koran MEDIA INDONESIA - Rabu, 29 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar